Akar kata dan Kata dasar dalam bahasa
kata dasar terjadi antar 2 suku kata dalam bahasa Indonesia, misalnya hijau(hi-jau), padi(pa-di), rumah(ru-mah) dan sebagainya.
Akar kata
Rendward Brandstetter (ahli bahasa dari Austria), menemukan
fenomena bentuk-benyuk kata dasar dalam bahasa Indonesia yang memiliki bagian
yang sama, yang mempunyai kesimpulan bahwa kata-kata dasar dalam sejarah
pertumbuhan bahasa indonesia pernah terbentuk dari suatu unsur yang disebut akar kata. Contohnya pada kata bukit, rakit, ungkit dan bangkit yang dasar katanya adalah kit.
Pembentukan kata
dasar
Tata bahasa Indonesia yang terdapat dalam buku Gorys Keraf,
mengatakan bahwa ada 6 cara pembentukan kata dasar, yaitu sebagai berikut.
1.
Reduplikasi akar kata, contoh:
-
Gak + gak = gagak
-
Lit + lit = lilit
-
Tun + tun = tuntun
2.
Mendapat formatif (pembentuk) awalan a-,i-,u-,ka-,sa- dan ta-. Contohnya:
-
ka + bur = kabur
-
se + bar = sebar
-
a + lir = alir
3.
mendapat formatif sisipan -er,-el,-um, dan –in. Contohnya
:
-
king + er = kering
-
kan + um = kuman
-
kas + er = keras
4.
mendapat formatif akhiran –an,-en,-n, dan –I .
contohnya :
-
bu + I = buni
5.
penggabungan antar kata, contoh :
-
ruk + sak = rusak
6.
terdiri atas satu akar kata, dibagi menjadi :
-
interjeksi : ah,
hai, dan sebagainya
-
onomatope : sar,
sir, sur, sis, dan sebagainya
-
bahasa bayi : mam, mak, pak, dan sebagainya
-
kata-kata yang dipakai untuk panggilan orang : cih (kepada gadis: Basemah), nung (kepada anak: Sunda), kak,kang,bi, dan sebagainya
-
kata-kata yang menyatakan sesuatu yang terjadi
secara tiba-tiba, kebanyakan berasal dari bahasa sunda dan jawa: bes, cup, rep, jlog dan sebagaimana.
No comments: