Pengertian Kalimat dan penjelasannya [LENGKAP]
Secara
sederhana,kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran
dan perasaan. Dalam ilmu linguastik, kalimat diartikan sebagai satuan bahasa
yang secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan
terdiri atas klausa.
Klausa
Kesatuan gramatikal
yang berupa kolmpok kata, sekurang – kurangnya terdiri atas subjek dan
predikat, serta berpotensi menjadi kalimat disebut klausa. Klausa adalah dengan
frasa. Klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih,
yang mengandung unsur predikatif, sedangkan frasa tidak mengandung unsur
predikatif.
Di samping itu, klausa dan kalimat memiliki persamaan dan
perbedaan. Persamaan di antara keduanya ialah mengandung unsur predikatif. Jika
dilihat dari segi unsur struktur internalnya, keduanya terdiri atas unsur
predikat dan subjek, baik dengan atau tanpa unsur objek, pelengkap, maupun
keterangan. Sementara itu, perbedaaan antara klausa dan kalimat terdapat pada
intonasi fina. Klausa tak berorientasi final, sedangkan kalimat memiliki
intonasi final.
Contoh :
-
Dia pergi (Subjek + Predikat) → klausa
Subjek Predikat
-
Dia pergi. (Subjek + Predikat+Tanda baca titik) →
kalimat
Subjek Predikat, Intonasi final
Intonasi Final
Arus - ujaran yang
berfungsi menghentikan atau mengakhiri suatu tutur disebut intonasi final atau
perhatian. Ada dua macam intonasi final, yaitu perhentian antara dan perhentian
akhir.
1. Perhatian
antara : perhentian yang bersifat sementara dan berfungsi untuk menunjukkan
bahwa tutur masih akan dilanjutkan. Biasanya perhentian antara dilambangkan
dengan tanda baca (,).
2. Perhentian
akhir : perhentian yang menyatakan bahwa suatu tutur sudah mencapai kebulatan.
Biasanya perhentian akhir ditandai dengan tanda baca titik (.) atau koma (,).
UNSUR UNSUR KALIMAT
Berdasarkan fungsi sintaksisnya, kalimat terdiri
atas beberapa unsur, yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
ü Subjek
Unsur kalimat yang
berfungsi sebagai pelaku atau penyebab suatu perbuatan disebut subjek.
v Ciri
– ciri Subjek
a. Subjek
merupakan jawaban dari pertanyaan dengan kata tanya apa atau siapa.
Contoh : Gugun
adalah siswa terbaik di SD Kembang Arum.
b. Biasanya
subjek dapat disertai dengan kata tunjuk itu.
Contoh : Petinju itu
kembali bertanding di Sasana Raga Agung.
c. Subjek
dapat didahului kata bahwa.
Contoh
: Kini terbukti bahwa sapi betina itu mampu membajak sawah.
d. Subjek
memiliki keterangan pewatas yang.
Contoh
: Danau yang berair jernih biasanya mengandung banyak ikan.
e.
Subjek tidak didahului preposisi (dari, dalam, di, ke, kepada, daripada,
pada).
Contoh : Kami
akan bermain di bawah hujan.
f. Subjek
berupa nomina atau frasa nominal.
Contoh : Tiga ekor
monyet mendekati pohon pisang.
ü Predikat
Unsur kalimat yang
berfungsi sebagai penjelas unsur subjek disebut predikat.
v Ciri
– ciri Predikat
1. Predikat
merupakan jawaban dari pertanyaan dengan kata tanya mengapa atau bagaimana.
Contoh : Kirun merasa
takut.
2. Predikat
berupa kata adalah.
Contoh : Pohon adalah
paru – paru bagi dunia.
3.
Predikat dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan.
Contoh
: Telur ayam itu tidak menetas.
4. Predikat
dapat disertai dengan kata aspek (telah,
sudah, belum, akan, sedang).
Contoh
: Pohon manga ini telah berubah.
5. Predikat
dapat disertai dengan kata modalitas (ingin,
hendak, mau).
Contoh
: Kakek ingin mengikuti upavara pengibaran bendera.
ü Objek
Unsur
kalimat yang berfungsi sebgai sasaran yang dikenai pekerjaan disebut objek.
Unsur
objek hanya terdapat dalam kalimat aktif transitif.
v Ciri
– ciri Objek
1.
Objek berada langsung di belakang unsur
predikat.
Contoh
: Nilam memetik bunga dahlia.
2.
Objek dapat berubah menjadi unsur subjek
dalam kalimat pasif.
Contoh
: Katak dimakan ular. (Ular makan katak.)
3. Objek
tidak dapat didahului oleh kata depan/preposisi (di, ke, kepada, dari, dalam, pada).
Contoh
: Mia menulis surat dikamarnya.
ü Pelengkap
Unsur
kalimat yang berfungsi sama seperti objek, tetapi tidak dapat berubah menjadi
unsur subjek dalam kalimat pasif disebut pelengkap.
v Ciri
– ciri Pelengkap
1.
Pelengkap bersifat wajib karena
melengkapi makna pada verba predikat.
Contoh
: Piko membuatkan adiknya mobil – mobilan.
2.
Pelengkap berada dibelakang unsur predikat.
Contoh
: Fika dijahitkan tas baru oleh ibu.
3.
Pelengkap tidak didahului kata
depan/preposisi (di, ke, kepada, dari, dalam, pada).
Contoh
: Tio membuatkan kita kue coklat.
ü Keterangan
Yaitu
merupakan suatu unsur kalimat yang dapat berfungsi sebagai unsur tambahan
disebut keterangan. Kehadiran keterangan kebanyakan tidak bersifat wajib karena
tanpa kehadirannya pun, makna gramatikal suatu kalimat masih dapat terpenuhi.
v Ciri
– ciri Keterangan
1.
Keterangan bersifat manasuka.
Contoh
: Ibnu pergi (ke kantin)
2.
Kehadiran keterangan tidak mempengaruhi
makna gramatikal kalimat.
Contoh
: Tadi pagi Ayah pergi ke
pasar.
Ket.Waktu S
P O
Ika menjual baju
di Kota Surabaya.
S P O Ket.Tempat
No comments: